SERUI, PAPUA.DISWAY.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni, melakukan kunjungan langsung ke Pasar Aroro-Iroro di Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kamis (31/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis Pemerintah Provinsi Papua dalam memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan, sekaligus memantau situasi perdagangan rakyat secara langsung.
Fatoni menyampaikan kesan positif terhadap pasar yang dikenal beroperasi selama 24 jam itu. Ia menilai, pasar Aroro-Iroro menunjukkan kondisi yang tertib, aman, dan nyaman bagi warga.
BACA JUGA:Persipura Jayapura Luncurkan Jersey Baru Bermakna Filosofis untuk Liga 2 2025/2026
“Pasar di Serui ini 24 jam. Ramainya dari jam 5 pagi sampai 9 pagi, tapi aktivitas terus berjalan. Masyarakat bisa berjualan, membeli, dan anak-anak bisa bermain. Cukup kondusif dan menyenangkan,” ujar Fatoni.
Dalam peninjauannya, Fatoni menyapa para pedagang dan memeriksa langsung harga sejumlah kebutuhan pokok, di antaranya beras, minyak goreng, cabai rawit, telur, bawang merah, dan bawang putih. Hasil pengamatan menunjukkan harga masih dalam kategori stabil dan terkendali.
“Secara umum harga-harga stabil dan masih berada dalam batas aman,” tegasnya.
BACA JUGA:Prabowo Bentuk Raksasa Baru! Danantara Bakal Salip Temasek & Khazanah?
Pasar Tradisional sebagai Ujung Tombak Ekonomi Rakyat
Selain menyoroti harga pangan, Fatoni mengapresiasi kebersihan, keteraturan, dan keamanan lingkungan pasar. Ia memuji peran aktif pengelola pasar dan pedagang yang turut menjaga ekosistem ekonomi kerakyatan tetap berjalan dengan baik.
“Kami berharap Pasar Aroro-Iroro terus menjadi pasar rakyat yang produktif dan jadi penggerak ekonomi lokal,” katanya.
Pemerintah Provinsi Papua, lanjutnya, akan terus memperkuat dukungan bagi pasar-pasar tradisional yang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya dalam menjaga keterjangkauan harga dan distribusi barang pokok secara merata.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemprov Papua dalam membangun ekonomi yang inklusif dengan memastikan rakyat memiliki akses pangan yang cukup dan terjangkau, sekaligus memperkuat peran pasar rakyat sebagai fondasi utama pembangunan daerah.