Dialog Adat di Jayapura, Tokoh Papua Sampaikan Aspirasi ke Pj Gubernur

Pj Gubernur Papua Agus Fatoni bertemu ondoafi dan tokoh adat se-Papua di D’Jimbaran Resto, Jayapura, Selasa (12/8/2025).--Dok. Pemprov Papua
PAPUA.DISWAY.ID - Sebuah momen langka terjadi di Jayapura, Selasa (12/8/2025). Penjabat (Pj) Gubernur PAPUA, Agus Fatoni, duduk bersama ondoafi dan tokoh adat dari seluruh Provinsi PAPUA dalam sebuah pertemuan di D’Jimbaran Resto.
Acara ini turut dihadiri Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Nerlince Wamuar, Kabinda Papua Brigjen TNI Bayu Sudarmanto, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Ketua MRP Nerlince Wamuar menyebut pertemuan ini adalah yang pertama kali dalam sejarah. “Puji syukur Tuhan sangat baik bisa pertemukan kita orang adat dengan Bapak Gubernur. Ini tidak pernah terjadi, bapak-bapak tidak pernah kan? Tidak pernah terjadi,” ujarnya.
BACA JUGA:Kopdes Merah Putih, Jembatan Desa Menuju Kemerdekaan Bidang Ekonomi
Tokoh Adat Percaya Aspirasi Akan Didengar
Nerlince menilai Pj Gubernur Agus Fatoni sebagai sosok yang memiliki kapasitas, terlebih dengan latar belakang di bidang keuangan. Ia optimistis aspirasi masyarakat adat akan mendapat perhatian.
“Jadi saya percaya keluh kesah kita sebagai orang adat pasti akan dijawab oleh bapak gubernur dan bapak gubernur biarlah itu menjadi hadiah bagi kami orang adat,” katanya.
Menyinggung Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang baru saja berlangsung, Nerlince berharap segera hadir kepala daerah definitif. “Kita sudah memberikan hak suara kita di TPS… proses itu dilakukan oleh KPU dan kita terima saja,” ujarnya.
BACA JUGA:Gempa M 6,4 dan M 5,1 Guncang Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Agus Fatoni: ‘Saya Akan Berjuang Sebagai Orang Papua’
Dalam sambutannya, Agus Fatoni mengaku bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar Papua. “Saya diberikan tugas menjadi Pj Gubernur Papua berarti saya akan berjuang sebagai orang Papua,” tegasnya.
Fatoni menuturkan aspirasi yang disampaikan dalam forum ini akan menjadi bahan kajian dan masukan bagi kebijakan pemerintah, baik di daerah maupun pusat. “Terus akan kita dorong, kita suarakan, dan kita terus perjuangkan. Kami mohon doanya,” tambahnya.
BACA JUGA:Bawaslu Papua Temukan Pelanggaran, 13 TPS Wajib Lakukan Pemungutan Suara Ulang
Simbol Penghargaan terhadap Budaya Lokal
Pertemuan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat komunikasi antara pemerintah provinsi dan pemangku adat. Tokoh adat berharap dialog seperti ini dapat rutin dilakukan demi memastikan suara masyarakat Papua terwakili dalam kebijakan pemerintah.
Dengan penuh keakraban, forum malam itu ditutup dengan doa bersama, menjadi penanda bahwa komitmen membangun Papua akan berjalan selaras dengan nilai-nilai budaya dan aspirasi masyarakat adat.
Sumber: