Pemerintah Alihkan 474 Ribu Hektar Hutan Papua Jadi Sawah, Sawit, dan Industri

Pemerintah Alihkan 474 Ribu Hektar Hutan Papua Jadi Sawah, Sawit, dan Industri

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengumumkan alih fungsi 474 ribu hektar kawasan hutan di Wanam, Merauke, Papua Selatan, menjadi lahan pertanian dan industri strategis.--Dok. Kementerian ATR/BPN

PAPUA.DISWAY.ID - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengungkapkan bahwa seluas 474 ribu hektar kawasan hutan di Wanam, Merauke, Papua Selatan, telah resmi dialihfungsikan untuk lahan pertanian hingga industri strategis.

Lahan tersebut merupakan bagian dari 481 ribu hektar kawasan yang diproyeksikan menjadi sentra swasembada pangan nasional. Dari jumlah itu, sebanyak 451 ribu hektar sudah dibuat menjadi Peta Bidang Tanah (PBT).

“Yang dimohonkan itu 474.000 hektar yang sudah dilepas dari kawasan hutan. Yang jadi PBT itu 451.000 hektare,” kata Nusron usai rapat koordinasi terbatas di Kemenko Pangan, Senin (29/9/2025).

BACA JUGA:Airnorth Resmi Buka Penerbangan Darwin–Biak, Papua Jadi Magnet Wisata Baru

Rincian Peruntukan Lahan

Nusron menjelaskan, dari total kawasan yang dialihfungsikan:

  • 263 ribu hektar di Wanam akan digunakan sebagai areal persawahan padi,
  • 146 ribu hektar diperuntukkan bagi perkebunan kelapa sawit,
  • 41 ribu hektar di Merauke kota dialokasikan untuk sawah, sebagian sudah mulai digarap,
  • 1.140 hektar disiapkan untuk pembangunan pelabuhan dan permukiman.

“Yang sudah ada itu 1.140 hektar untuk pelabuhan dan rencana permukiman yang akan digarap. 263.000 di Wanam untuk sawah padi. 146.000 untuk sawit. Terus yang 41.000 di Merauke kota untuk sawah juga,” jelas Nusron.

BACA JUGA:47 Mahasiswa Orang Asli Papua Terima Beasiswa Afirmasi dari Kemenag

Program Strategis Nasional

Menko Pangan Zulkifli Hasan menegaskan, kebijakan ini adalah bagian dari program strategis nasional pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan, energi, dan air.

Selain beras, lahan tersebut juga akan dipakai untuk membangun industri etanol, biofuel B50, hingga pabrik amunisi.

“Daerah ini akan menjadi penopang kemandirian. Tidak hanya menghasilkan komoditas pangan utama, tapi juga industri etanol dari tebu dan singkong, serta B50 dari sawit,” ujar Zulkifli.

Dengan alih fungsi ini, pemerintah berharap Merauke menjadi pusat pangan sekaligus energi baru terbarukan, yang dapat menopang kemandirian nasional di masa depan.

Sumber: