Rekam Jejak Kejahatan OPM Kodap VIII: 12 Aksi Kekerasan Sepanjang 2025 di Intan Jaya

Komando Operasi Habema Kogabwilhan III berhasil membebaskan Kampung Soanggama, Intan Jaya, Papua Tengah, dari kelompok bersenjata OPM Kodap VIII/Soanggama, Rabu (15/10/2025).--Ist
PAPUA.DISWAY.ID - Komando Operasi Habema Kogabwilhan III berhasil membebaskan Kampung Soanggama, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, dari penguasaan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap VIII/Soanggama, pada Rabu (15/10/2025).
Dalam operasi tersebut, sebanyak 14 anggota OPM tewas, termasuk beberapa pimpinan lapangan dan pelaku penembakan aparat keamanan.
“Pasukan TNI menghadapi perlawanan sekitar 30 anggota OPM,” ujar Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Kamis (16/10/2025).
Pertempuran di Soanggama menjadi puncak dari rangkaian aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan OPM Kodap VIII/Intan Jaya sepanjang tahun 2025.
BACA JUGA:TNI Kuasai Markas OPM di Intan Jaya, 14 Anggota Separatis Tewas dalam Operasi Soanggama
Rekam Jejak Kejahatan OPM Kodap VIII/Intan Jaya (Januari–Oktober 2025)
Kelompok separatis ini tercatat melakukan 12 aksi kekerasan bersenjata, baik terhadap aparat keamanan maupun masyarakat sipil di wilayah Intan Jaya dan sekitarnya.
1. Serangan terhadap Aparat TNI
- 28 Maret 2025 – Penyerangan di Soanggama, Distrik Hitadipa
- 29 Maret 2025 – Penyerangan di Zonogo, Hitadipa
- 14 April 2025 – Serangan di Titigi
- 30 April 2025 – Serangan di Titigi
- 1 Mei 2025 – Serangan lanjutan di Titigi
- 14 Mei 2025 – Serangan di Eknemba
- 27 Mei 2025 – Serangan di Sugapa Lama
- 8 Agustus 2025 – Serangan di Mamba Bawah
- 12 Oktober 2025 – Serangan di Gamagai, Ugimba
Serangan-serangan ini menargetkan pos pengamanan dan patroli TNI. Dalam beberapa insiden, OPM juga merampas senjata dan menembaki pesawat pengangkut logistik militer.
BACA JUGA:Ratusan Mahasiswa Papua Gelar Aksi Tolak Investasi dan Militerisasi di Tanah Papua
2. Serangan terhadap Masyarakat Sipil
Aksi kekerasan OPM tidak hanya menargetkan aparat, tetapi juga warga sipil yang dianggap “pro-pemerintah”.
- 18 Maret 2025 – Kampung Mamba, Sugapa: Penembakan terhadap Michael Wattimena hingga mengalami luka serius.
- 25 Juli 2025 – Kampung Wandoga: Penembakan terhadap Joni Hendra, warga sipil yang meninggal dunia di tempat.
- 8 Oktober 2025 – Kampung Dugusiga: Penembakan terhadap Anselmus Arfin, karyawan proyek jalan yang tewas di lokasi.
Serangan-serangan ini memperlihatkan pola aksi brutal dan intimidatif yang dilakukan oleh OPM Kodap VIII/Soanggama untuk menguasai wilayah dan menebar ketakutan di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Guru Perempuan di Yahukimo Tewas Dianiaya KKB, Saksi Murid Lihat Dua OTK Bawa Parang
Pembebasan Soanggama oleh TNI
Setelah serangkaian aksi kekerasan tersebut, TNI melancarkan operasi pembebasan pada 15 Oktober 2025, berhasil merebut markas utama OPM Kodap VIII/Soanggama dan menetapkan wilayah itu sebagai Pos Taktis TNI untuk menjaga keamanan.
Pasukan juga menyita berbagai senjata api rakitan, amunisi, dokumen organisasi, dan atribut Bintang Kejora.
Saat ini, kondisi Soanggama dinyatakan aman dan masyarakat mulai kembali beraktivitas normal di bawah pengawasan aparat keamanan.
“TNI akan terus menindak tegas OPM yang mengancam keselamatan masyarakat. Kami berkomitmen menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,” tegas Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, melalui pernyataan resmi.
Sumber: