Diplomasi Ekonomi Lewat Border Trade Fair, Papua Bangun Sinergi Dagang dengan PNG

Diplomasi Ekonomi Lewat Border Trade Fair, Papua Bangun Sinergi Dagang dengan PNG

Pemprov Papua memperkuat peran perbatasan RI–PNG di Wutung sebagai pusat ekonomi baru lewat gelaran Border Trade Fair RI–PNG 2025 pada 9–11 Oktober 2025.--Dok. Pemprov Papua

PAPUA.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi PAPUA terus memperkuat peran kawasan perbatasan Indonesia–PAPUA Nugini (PNG) di Wutung sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Pasifik.

Upaya tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Border Trade Fair RI–PNG 2025 yang digelar di Zona Netral Wutung pada 9–11 Oktober 2025.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Pengelola Perbatasan dan Kerja Sama (BPPKS) PAPUA ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah untuk menjadikan PAPUA sebagai beranda perdagangan Indonesia di Pasifik.

Dorong Sinergi Ekonomi Lintas Batas

Asisten I Sekda PAPUA, Yohanes Walilo, menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menjadikan kegiatan lintas batas sebagai agenda berkelanjutan dalam memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara tetangga PAPUA Nugini.

Perdagangan lintas batas tidak hanya memperkuat hubungan sosial antarwarga, tetapi juga memberikan dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan perbatasan,” ujar Walilo di Jayapura, Kamis (9/10/2025).

Ia menjelaskan, berbagai fasilitas infrastruktur seperti pasar lintas batas dan pos pemeriksaan Wutung–Vanimo telah menjadi modal penting untuk menghidupkan kembali aktivitas ekonomi lokal.

Selain itu, pemerintah daerah juga sedang berkoordinasi dengan pihak PNG agar kendaraan niaga dari PAPUA dapat melintasi wilayah Vanimo setelah perjanjian izin lintas negara disepakati.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari hubungan dagang yang semakin erat dan memberi manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat di kedua sisi perbatasan,” tambahnya.

Diplomasi Ekonomi dan Investasi Bilateral

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk PAPUA Nugini, Andriana Supandi, menilai Border Trade Fair RI–PNG 2025 sebagai bentuk Diplomasi Ekonomi yang konkret dan produktif.

Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya ajang promosi perdagangan, tetapi juga momentum memperluas investasi dan memperkuat hubungan bilateral Indonesia–PNG.

“Kegiatan ini menunjukkan besarnya potensi ekonomi yang dapat dikembangkan bersama. Antusiasme masyarakat di kedua sisi perbatasan menjadi bukti bahwa kerja sama ekonomi ini sangat prospektif,” ujar Andriana.

Ia menambahkan, potensi Perdagangan lintas batas di sektor pertanian, perikanan, dan produk UMKM PAPUA sangat besar untuk dikembangkan dalam skema kerja sama jangka panjang.

Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat terus bersinergi memperkuat infrastruktur logistik, perizinan ekspor, dan fasilitas perdagangan di kawasan Wutung–Vanimo.

PAPUA Menuju Gerbang Pasifik

Dengan terlaksananya Border Trade Fair 2025, PAPUA menegaskan posisinya sebagai gerbang timur Indonesia yang strategis secara ekonomi dan geopolitik.

Kegiatan ini juga menjadi langkah penting dalam mengintegrasikan kawasan perbatasan sebagai pusat pertumbuhan baru, bukan sekadar wilayah administratif.

Pemerintah Provinsi PAPUA menargetkan Wutung dapat menjadi kawasan ekonomi lintas batas modern, yang mendorong peningkatan ekspor, investasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat perbatasan.

Sumber: