LLDIKTI Larang Duplikasi Prodi, Dorong PTN Papua Buka Jurusan Inovatif

LLDIKTI Larang Duplikasi Prodi, Dorong PTN Papua Buka Jurusan Inovatif

Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Suriel Semuel Mofu--Ist

PAPUA.DISWAY.ID - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat menegaskan larangan pembukaan program studi (prodi) baru yang sifatnya duplikasi dari perguruan tinggi lain. Kebijakan ini berlaku mulai tahun akademik 2025.

Kepala LLDIKTI XIV, Suriel Semuel Mofu, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan lagi menyetujui usulan prodi yang sama dengan prodi yang sudah ada di perguruan tinggi lain.

“Jangan hanya menambah jumlah mahasiswa dengan membuka prodi yang sudah banyak ada. Bila perlu, prodi yang jenuh ditutup,” tegas Mofu di Manokwari, Sabtu (23/8), dikutip dari Antara.

BACA JUGA:Profil Mathius Fakhiri, Mantan Kapolda Papua yang Terpilih Jadi Gubernur Papua Usai PSU 2025

BACA JUGA:Menkop: Microsite Jadi Gerbang Utama Akses Pembiayaan Untuk Kopdes Merah Putih

Saat ini, terdapat 704 program studi di 127 perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) di Tanah Papua. Menurut LLDIKTI, jumlah tersebut sudah cukup banyak, sehingga PTN didorong untuk menghadirkan jurusan yang lebih inovatif dan belum tersedia di PTS.

Suriel mencontohkan, hingga kini Papua belum memiliki prodi teknik metalurgi yang fokus pada pengolahan dan pemurnian logam, serta prodi teknik bioenergi yang mempelajari energi terbarukan, biomassa, dan pengolahan limbah. Padahal, jurusan-jurusan ini diminati mahasiswa asal Papua yang selama ini harus kuliah di luar daerah.

“Dana besar yang digelontorkan pemerintah untuk PTN harus menghasilkan inovasi berbeda. Jangan sekadar menambah kuantitas mahasiswa, tetapi harus memberi nilai strategis bagi pembangunan Papua,” jelas Suriel.

BACA JUGA:Kejati Papua Sita Rp10 Miliar dari Panitia PON XX, Total Dana Diamankan Capai Rp33,7 Miliar

BACA JUGA:Mahasiswa di Jayapura Ditangkap Bawa 20 Paket Ganja Seberat 400 Gram

Selain mendorong pembukaan prodi baru, LLDIKTI juga mengimbau perguruan tinggi memanfaatkan skema Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) untuk menjangkau wilayah yang belum memiliki kampus, ketimbang mendirikan perguruan tinggi baru.

“LLDIKTI akan terus mendukung pengembangan perguruan tinggi di Tanah Papua. Anak-anak Papua membutuhkan pendidikan tinggi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pembangunan,” pungkasnya.

Sumber: