Wakil Ketua DPRK Yalimo Soroti Proyek Otsus Mangkrak di Panal, OPD Diminta Bertanggung Jawab
Kunjungan kerja Wakil Ketua II DPRK Yalimo, Eddy Peyon, S.H., bersama sejumlah anggota dewan ke Distrik Welarek, Kampung Panal, pada Rabu (5/11/2025) mengungkap adanya permasalahan serius dalam realisasi dana Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2025.--Dok. Humas DPRK Yalimo
PAPUA.DISWAY.ID - Kunjungan kerja Wakil Ketua II DPRK Yalimo, Papua Pegunungan, Eddy Peyon, S.H., bersama sejumlah anggota dewan ke Distrik Welarek, Kampung Panal, pada Rabu (5/11/2025) mengungkap adanya permasalahan serius dalam realisasi dana Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2025.
Melalui monitoring lapangan tersebut, DPRK Yalimo menemukan dua program yang hingga kini mangkrak, yakni pembangunan ruang tunggu lapangan terbang perintis yang menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan, serta pengadaan sepatu untuk siswa SMA Negeri Pontenikma yang belum terealisasi.
Kedatangan rombongan sempat disambut hangat dengan tarian adat masyarakat Yalimo. Namun, rasa bangga itu berubah menjadi kekecewaan saat dewan melihat langsung kondisi proyek pembangunan ruang tunggu yang terbengkalai.
BACA JUGA:Wapres Gibran Tekankan Anggaran Papua Harus Tepat Sasaran dan Berdampak Langsung
“Saya sangat kecewa melihat kondisi ini. Dana Otsus seharusnya digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, bukan malah terbengkalai seperti ini,” tegas Eddy Peyon saat meninjau lokasi.
Menurutnya, keberadaan ruang tunggu bandara sangat penting mendukung mobilitas warga dan aktivitas ekonomi di Panal.
“Lapangan terbang ini adalah urat nadi transportasi. Ruang tunggu yang layak akan memberikan kenyamanan bagi penumpang dan meningkatkan citra daerah kita,” jelasnya.
Selain infrastruktur, Eddy juga menyoroti pengadaan sepatu untuk siswa SMA Negeri Pontenikma yang tak kunjung terealisasi.
“Pendidikan harus jadi prioritas. Sepatu adalah kebutuhan dasar. Jangan sampai hak anak-anak diabaikan,” ujarnya.
BACA JUGA:Kunker ke Manokwari, Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua
Masyarakat Sampaikan Keluhan
Dalam dialog dengan warga, masyarakat menyampaikan persoalan krusial lainnya, terutama kekurangan tenaga kesehatan dan guru sebagai garda terdepan pelayanan dasar.
“Kami sangat kekurangan tenaga medis dan guru. Kami berharap pemerintah daerah bisa memberikan perhatian,” kata salah satu perwakilan masyarakat.
OPD Diminta Bertanggung Jawab
Menindaklanjuti temuan tersebut, Eddy menegaskan akan memanggil OPD terkait untuk meminta penjelasan.
“Saya akan meminta penjelasan dari Dinas Perhubungan soal proyek ruang tunggu, dan menanyakan penyebab keterlambatan pengadaan sepatu siswa,” ujarnya.
Ia menekankan, pengelolaan dana Otsus wajib transparan dan akuntabel.
“Dana Otsus ini adalah uang rakyat. Jika ada indikasi penyimpangan, kami tidak akan segan menindaklanjuti sesuai hukum,” tegasnya.
Masyarakat Panal berharap kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi langkah nyata mempercepat pembangunan di Yalimo.
Sumber: