PAPUA.DISWAY.ID - Bandara Frans Kaisiepo (FKQ) di Biak resmi kembali menyandang status internasional setelah masuk dalam daftar 36 bandara umum yang ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui KM 37/2025.
Kepastian ini ditindaklanjuti dengan simulasi pelayanan penerbangan internasional pada Rabu (20/8/2025), yang melibatkan unsur Customs, Immigration, dan Quarantine (CIQ). Simulasi mencakup alur kedatangan dan keberangkatan penumpang, pemeriksaan barang dan kargo, hingga standar karantina manusia, hewan, serta tumbuhan.
General Manager Bandara Frans Kaisiepo, Iwan Sanusi, menyambut baik kembalinya status internasional bandara yang sempat berjaya di era 1990-an.
BACA JUGA:Semangat Merah Putih Berkibar di Kampung Banti Papua
“Penetapan kembali status internasional bukan sekadar administratif, melainkan strategi pemerintah untuk memperkuat konektivitas global, memacu pertumbuhan ekonomi daerah, dan menghidupkan kembali jalur penerbangan internasional yang pernah berjaya,” ujarnya.
Tantangan Besar Menanti
Meski status internasional kembali aktif, Bandara Frans Kaisiepo menghadapi tantangan serius. Jumlah penumpang masih rendah dengan load factor di bawah 60 persen, infrastruktur bandara berusia tua, serta rekam jejak keuangan bandara yang sejak 1991 belum pernah mencatat keuntungan.
Status internasional ini juga akan dievaluasi setiap dua tahun. Jika tidak ada penerbangan internasional aktif, status bisa kembali dicabut.
BACA JUGA:Eks Polisi Pimpinan KKB Papua Segera Disidang
“Kesempatan ini jangan sampai disia-siakan. Justru perlu dimanfaatkan dengan membuka rute internasional baru yang realistis dan berkelanjutan,” tegas Iwan.
Dorongan Sinergi Pusat dan Daerah
Menurut Iwan, sinergi pusat, daerah, dan stakeholder lokal sangat penting. Pemerintah daerah diharapkan mendorong maskapai membuka rute potensial seperti Biak–Port Moresby atau Biak–Darwin, menyiapkan paket wisata terintegrasi, serta menggelar event internasional untuk menarik wisatawan.
Di sisi lain, pemerintah pusat diharapkan memberi subsidi penerbangan, revitalisasi infrastruktur bandara, dan promosi Biak melalui kampanye Wonderful Indonesia – Pacific Gateway.
BACA JUGA:Pemkot Jayapura Targetkan Oktober 2025 Semua Sekolah Nikmati Makan Bergizi Gratis
Sejumlah rute internasional yang dinilai strategis antara lain Biak–Honolulu–Los Angeles, Biak–Guam–Tokyo, Biak–Singapura/Kuala Lumpur, dan Biak–Sydney via Darwin.
“Dengan dukungan semua pihak, kami optimistis Bandara Frans Kaisiepo dapat kembali berjaya sebagai gerbang internasional Indonesia di Pasifik sekaligus motor pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Iwan.
Posisi Strategis Indonesia
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menegaskan, penetapan status internasional bandara adalah langkah strategis memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan penerbangan global dengan standar keselamatan dan kenyamanan sesuai ICAO.