PAPUA.DISWAY.ID - Rencana naturalisasi Jairo Riedewald resmi dibatalkan oleh PSSI. Bek berusia 28 tahun yang pernah membela Ajax Amsterdam dan Crystal Palace itu dipastikan tak bisa memperkuat Timnas Indonesia meski memiliki darah keturunan.
Keputusan ini disampaikan Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, di Senayan, Jakarta, Selasa (19/8/2025).
“Jairo berat, kan dia sudah pernah bermain di U-23 Belanda beberapa kali. Berarti sudah enggak bisa,” kata Arya.
BACA JUGA:Persipura Jayapura Pulang Kampung, Siap Tempur di Liga 2 2025/2026
Aturan FIFA menjadi alasan utama pembatalan. Berdasarkan regulasi, pemain yang sudah tampil di level usia tertentu bersama tim nasional lain tidak diperbolehkan pindah kewarganegaraan sepak bola, kecuali memenuhi syarat ketat. Situasi ini membuat peluang Riedewald memperkuat skuad Garuda tertutup.
Padahal, nama Jairo Riedewald sempat masuk radar sejak Januari 2025 ketika pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert mengaku telah berbicara dengan sang pemain. Harapan suporter pun sempat menguat karena kualitas Riedewald yang dianggap mampu memperkokoh lini pertahanan Garuda.
Meski demikian, PSSI menegaskan bahwa kepatuhan terhadap aturan internasional harus diutamakan.
BACA JUGA:Jadwal Persipura Jayapura di Championship Liga 2 2025/2026, Fokus Bangun Kekompakan Tim
“Kami harus menghormati aturan FIFA agar tidak menimbulkan masalah di masa depan,” tambah Arya.
Pembatalan ini tentu menjadi kekecewaan tersendiri bagi fans. Namun, federasi memastikan fokus kini beralih pada pemain lain yang masih memenuhi kriteria FIFA, termasuk beberapa nama keturunan yang sedang diproses.
Riedewald sendiri lahir di Haarlem, Belanda, 9 September 1996. Ia memiliki darah Suriname, Belanda, dan Ambon dari pihak ibu. Kariernya sempat bersinar di Ajax, dengan debut di tim utama pada 2014 dan membawa klub menjuarai Eredivisie.
Dengan batalnya proses naturalisasi, PSSI kini akan melanjutkan strategi membangun timnas yang solid dari kombinasi pemain lokal, muda, dan beberapa naturalisasi yang sah secara regulasi.