BTN Syariah Siap Dilepas dari BTN, Spin-Off Diakselerasi Usai Akuisisi BVIS

PT BTN (Persero) melakukan penandatanganan Akta Jual Beli dan Pengambilalihan Saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) di Jakarta, Kamis 5 Juni 2025. Pengambilalihan BVIS itu sebagai bentuk spin-off BTN Syariah agar menjadi Bank Umum Syariah (BUS) mandiri.-dok.PT Bank BTN-
JAKARTA, DISWAYKALSEL.ID- PT Bank Tabungan Negara (BTN) resmi mengakuisisi seluruh saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) di Jakarta, Kamis 5 Juni 2025. BTN menargetkan BTN Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS) yang berdiri sendiri melalui proses pemisahan (spin-off) BTN Syariah.
Setelah resmi mengakuisisi BVIS, BTN siap mewujudkan target menjadikan BTN Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS) secara mandiri. Aksi korporasi ini dilakukan sesuai amanat POJK No. 12 Tahun 2023 dan UU No. 4 Tahun 2023.
Kedua regulasi tersebut mengharuskan unit usaha syariah untuk lepas dari induk jika asetnya sudah melebihi Rp50 triliun. Seperti diketahui, aset BTN Syariah telah menembus Rp54,28 triliun per akhir 2023 dan diprediksi mencapai Rp67 triliun pada Oktober 2025.
BACA JUGA:BTN Aktif Pertemukan Produsen Material Ramah Lingkungan Dengan Developer
“Dengan akuisisi BVIS, kami bisa mengakselerasi spin-off dan mempercepat operasional bank syariah baru ini,” ujar Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu.
BTN juga sudah mendapat restu dari OJK dan Presiden Prabowo untuk proses spin-off ini. Nama baru untuk bank hasil penggabungan BTN Syariah dan BVIS akan diumumkan usai RUPS dan pengesahan anggaran dasar.
BTN mengakuisisi BVIS sebagai bagian dari proses spin-off unit usaha syariahnya, BTN Syariah.
Nixon LP Napitupulu mengatakan, pengambialihan tersebut bertujuan untuk mempercepat pemisahan BTN Syariah menjadi Bank Umum Syariah (BUS).
BTN menargetkan BTN Syariah menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia dari pengambialihan BVIS tersebut.
BACA JUGA:Istana restui spin off, UUS BTN siap beroperasi sebagai Bank Umum Syariah
Langkah ini telah mendapatkan restu dari OJK dan Presiden Prabowo Subianto serta sejalan dengan peraturan POJK dan UU Penguatan Sektor Keuangan. Nilai transaksi mencapai sekitar Rp1,5 triliun dan diproyeksikan akan mendongkrak aset BTN Syariah hingga Rp67 triliun pada akhir tahun.
Setelah spin-off rampung, BTN Syariah akan memiliki nama baru, yang akan diumumkan setelah RUPS kedua belah pihak. Selain itu, BTN Syariah akan fokus pada layanan digital, mengincar segmen pasar syariah yang loyal, serta mendukung visi pemerintah memperkuat ekosistem keuangan syariah nasional.
Penandatanganan Akta Jual Beli dan Pengambilalihan Saham tersebut dilakukan BTN bersama-sama para pemegang saham BVIS, yakni PT Victoria Investama Tbk dan PT Bank Victoria International Tbk di Menara BTN 1 Jakarta.
Nixon LP Napitupulu mengatakan, aksi korporasi ini merupakan bagian dari inisiatif strategis BTN untuk melakukan pemisahan (spin-off) BTN Syariah menjadi Bank Umum Syariah (BUS) sehingga memenuhi peraturan regulator dan perundang-undangan negara.
Sumber: