Prabowo Tegaskan Kritik Penting bagi Demokrasi: Koreksi Itu Harus

Rabu 29-10-2025,13:11 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kritik dalam kehidupan berdemokrasi.

Menurutnya, pemimpin tidak boleh alergi terhadap masukan, sebab kritik sejatinya adalah “vitamin” yang memperkuat arah perjalanan bangsa.

Hal tersebut ia sampaikan ketika menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkotika hasil pengungkapan Polri sepanjang satu tahun terakhir di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu 29 Oktober. 

Prabowo tidak hanya untuk memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian yang berjasa menghentikan peredaran narkoba, tetapi juga menyampaikan pandangan mendasar tentang demokrasi dan kepemimpinan.

BACA JUGA:Materi dan Kisi-Kisi TKA SMA/SMK 2025, Bisa Jadi Bahan Referensi Belajar Siswa!

BACA JUGA:Kinerja Setahun Polri di Kepemimpinan Prabowo: 214 Ton Narkoba Berhasil Disita, 629 Juta Jiwa Diselamatkan

"Bersaing bagus, kritik harus, koreksi harus. Pemimpin yang tidak mau dikoreksi dia akan terjebak dalam kesalahan-kesalahan,” ujar Prabowo di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jajaran kabinet Merah Putih, para tokoh agama, serta perwakilan organisasi masyarakat, pemuda, dan mahasiswa.

Prabowo juga berbagi pengalaman pribadinya dalam menerima kritik. Ia mengaku kerap menyempatkan diri menyimak berbagai obrolan publik media sosial. 

"Saya suka malam-malam buka podcast-podcast (kritik) itu, kadang-kadang dongkol juga yah. Apa ini? Tapi saya catat," ungkapnya.

BACA JUGA:Oppo Find X9 & Find X9 Pro dalam Satu Genggaman, Apa Hebatnya?

BACA JUGA:Gaji Karyawan Hotel Bebas Pajak hingga Rp600 Ribu per Bulan, Ini Penjelasan Purbaya

Lebih jauh, ia juga membagikan pelajaran hidup yang pernah diberikan gurunya ketika dirinya difitnah saat masih muda. 

"Jangan takut difitnah. Saya dulu punya guru, waktu saya masih muda, saya kena fitnah dua-tiga kali, saya down. Tahu-tahu saya ngeluh ke guru saya,” kenangnya.

Gurunya kala itu justru menegaskan bahwa difitnah adalah tanda bahwa dirinya diperhitungkan.

“Jangan kecil hati, engkau difitnah berarti engkau diperhitungkan, engkau difitnah karena engkau ditakuti. Oh, kok takut sama saya? Iya, engkau difitnah berarti kau disuruh hati-hati,” ucapnya mengingat pesan sang guru.

Kategori :