Wamendagri Ribka Haluk: Metode Gasing Akan Diterapkan di Seluruh Provinsi Papua

Selasa 07-10-2025,07:55 WIB
Reporter : Riswandha Immawan
Editor : Riswandha Immawan

PAPUA.DISWAY.ID - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk memastikan metode pembelajaran matematika Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) yang dikembangkan oleh fisikawan Prof. Yohanes Surya akan diterapkan di seluruh provinsi di wilayah Papua.

Kebijakan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Tanah Papua. Melalui metode tersebut, pemerintah berharap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua dapat berlangsung lebih cepat dan merata.

“Kami masih bertemu lanjutan dengan Profesor Yohanes Surya untuk mendorong agar seluruh Tanah Papua dapat melaksanakan program Gasing guna meningkatkan numerasi. Jadi enam provinsi ini wajib karena sudah ada surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri untuk memasukkan program ini dalam agenda daerah,” ujar Ribka Haluk usai menerima audiensi Yohanes Surya di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (6/10/2025).

BACA JUGA:Setelah 27 Hari Pencarian, Freeport Temukan Seluruh 7 Korban Longsor di Tambang Grasberg Papua Tengah

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas secara komprehensif rencana implementasi dan perluasan program Gasing di enam provinsi, yakni Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.

754 Distrik di Papua Jadi Sasaran Program Gasing

Ribka menjelaskan, pelaksanaan metode Gasing periode 2026–2029 akan menjangkau 754 distrik di seluruh Tanah Papua. Rinciannya meliputi Papua Barat (85 distrik), Papua Barat Daya (126), Papua Tengah (120), Papua (98), Papua Pegunungan (243), dan Papua Selatan (82).

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara bertahap, termasuk menjangkau distrik-distrik pedalaman dan pesisir. Pada tahap awal, pelatihan metode Gasing akan difokuskan bagi guru sekolah dasar melalui pendekatan “guru melatih guru”. Peserta terbaik nantinya akan disiapkan menjadi fasilitator lokal untuk melatih guru-guru lainnya di distrik masing-masing.

“Kalau para gubernur atau bupati dari 42 kabupaten/kota di Tanah Papua menginginkan penambahan distrik sebagai sasaran Gasing, itu sangat dimungkinkan. Semua tergantung pada permintaan daerah. Harapan kami, program ini dapat berjalan masif agar tidak ada lagi buta aksara, buta huruf, maupun buta numerasi di Tanah Papua,” jelas Ribka.

BACA JUGA:Wamendagri Ribka Haluk Minta Enam Provinsi di Papua Percepat Eliminasi Malaria

Fokus pada Guru dan SDM Orang Asli Papua

Wamendagri menekankan bahwa peningkatan literasi dan numerasi merupakan bagian penting dalam membangun kualitas SDM Orang Asli Papua (OAP). Karena itu, pelatihan akan diprioritaskan di wilayah dengan populasi OAP terbesar.

“Kami ingin guru-guru yang dilatih berasal dari daerahnya sendiri agar mereka merasa memiliki dan dapat mendidik anak-anak di wilayah masing-masing. Kalau Gasing dilaksanakan secara masif, kuantitas dan kualitas guru akan meningkat, terutama guru-guru OAP,” tegas Ribka.

Ribka juga menyarankan agar Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sektor pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan pelaksanaan metode Gasing di Tanah Papua.

BACA JUGA:Semarak HUT ke-80 TNI di Papua, Kodam XVII/Cenderawasih Tampilkan Parade Tiga Matra

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah akan memperluas penerapan metode Gasing ke seluruh Indonesia.

“Program ini akan menjadi daya ungkit penting dalam meningkatkan IPM nasional,” kata Ribka.

Ribka berharap penerapan metode Gasing di Tanah Papua menjadi tonggak kebangkitan pendidikan di wilayah timur Indonesia.

“Ini bukan hanya tentang matematika, tetapi tentang membuka jendela masa depan anak-anak Papua agar mereka dapat berdiri sejajar dengan anak-anak dari seluruh Indonesia, menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Kategori :